Jenis-jenis Pola Asuh dan Akibatnya Kepada Anak

KelasBintang.com- Jenis-jenis Pola Asuh dan Akibatnya. Pengertian pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai corak, model, sistem, cara kerja, dan bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata asuh dapat berati menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu, melatih dan sebagainya), ( dalam yusniyah ,Depdikbud,1988).

Jadi pola asuh adalah cara atau sistem yang ditetapkan untuk menjaga, memelihara, dan merawat anak/seseorang agar anak/seseorang tersebut dapat manjalani hidupnya sebagai manusia.

Menurut Koentjaraningrat kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan gagasan   dan karya dari manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari  hasil budi pekertinya. 

Macam-macam Pola Asuh Anak

Menurut Baumrind,(dikutip oleh Wawan Junaidi,2010), terdapat 4 macam pola asuh orang tua,diantaranya :

A. Pola Asuh Demokratis
Pola suh demokratis terlihat dari adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya. Berikut ciri-ciri pola asuh demokratis:
  1. Menentukan peraturan dan disiplin dengan memperhatikan dan mempertimbangkan alasan-alasan yang dapat diterima, dipahami dan dimengerti oleh anak.
  2. Memberikan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dipertahankan dan yang tidak baik agar di tinggalkan.
  3. Memberikan bimbingan dengan penuh pengertian.
  4. Dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga.
  5. Dapat menciptakan suasana komunikatif antara orang tua dan anak serta  sesama keluarga.
B. Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Otoriter dapat terlihat dari adanya aturan-aturan yang kaku dari orang tua. Karena aturan kaku ini menyebabkan kebebasan anak sangat dibatasi. Berikut ini ciri-ciri pola asuh otoriter:
  1. Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orang tua dan tidak boleh membantah.
  2. Orang tua cenderung mencari kesalahan-kesalahan anak dan kemudian menghukumnya.
  3. Orang tua cenderung memberikan perintah dan larangan kepada anak.
  4. Jika terdapat perbedaan pendapat antara orang tua dan anak, maka anak dianggap pembangkang.
  5. Orang tua cenderung memaksakan disiplin.
C. Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Permisif dapat terlihat dari tidak adanya aturan-aturan dari orang tua. Akibatnya kebebasan anak sangat longgar. Berikut ini ciri-ciri pola asuh otoriter:
  1. Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. 
  2. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. 
  3. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka.
  4. Orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.
  5. Orang tua cenderung memaksakan segala sesuatu untuk anak dan anak hanya sebagai pelaksana.
  6. Tidak ada komunikasi antara orang tua dan anak.

D. Pola Asuh Penelantar
Pola Asuh Penelantaran dapat diartikan juga orangtua hampir sama sekali tidak memberikan pendidikan kepada anaknya, akibatnya anak hidup sesuai dengan keaddan alam dan sosial yang ada disekitarnya. Berikut ini ciri-ciri pola asuh otoriter:
  1. Memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu yang dimiliki orangtua lebih banyak digunakan untuk keperluan pribadi dari pada diberikan untuk anak, seperti bekerja, dan juga kadangkala biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. 
  2. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang mengalami depresi tidak akan mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya. 
  3. Anak cenderung memiliki tempramen yang lemah, agresif, kurang bertanggung jawab, memiliki self esteem yang rendah, dan sering bermasalah dalam melakukan interaksi sosial 
Jenis-jenis Pola Asuh dan Akibatnya

PERAN AYAH DAN IBU DALAM POLA ASUH

A. Peran ayah 
  1. Ayah bertugas menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan-kegiatan bermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang.
  2. Ayah bertugas menanamkan dan menumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak dengan kegiatan mengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita. 
  3. Mengajarkan tentang peran seorang laki-laki dalam kehidupan, tentang bagaimana harus bertindak dan bersikap sebagai laki-laki, dan apa yang biasanya diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki. 

B. Peran ibu.
  1. Ibu berperan melakukan interaksi yang lebih banyak melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang agar dapat menubuhkan perasaan mencintai dan mengasihi pada anak.
  2. Ibu berperan melakukan kegiatan yang lebih dekat dengan anak dengan berbicara dari hati-ke hati kepada anak. Ibu juga berperan dalam menumbuhkan keterampiran berbahasa anak dengan melakukan kegiatan bercerita dan mendongeng.
  3. Mengajarkan tentang peran seorang perempuan dalam kehidupan, tentang bagaimana harus bertindak dan bersikap sebagai perempuan, dan apa yang biasanya diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki. 

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA ASUH

Beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orangtua menurut Maccoby & Mc Loby :
  • Keadaan Sosial Ekonomi yang ada di lingkungan tempat tinggal
  • Pendidikan dari orangtua tersebut.
  • Nilai-nilai agama yang dianut oleh orang tua
  • Kepribadian dari masing-masing orangtua
  • Jumlah anak yang dimiliki
  • Hubungan dari suami istri 
Sedangkan Menurut Santrock (1995: 240) faktor yang mempengaruhi dalam pola pengasuhan antara lain : 
  • Penurunan metode pola asuh yang didapat ketika masih kecil.
  • Perubahan budaya yang terjadi di lingkungan.
Pendapat di atas juga didukung Mindel (dalam Walker, 1992:3) yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola asuh orang tua dalam keluarga, diantaranya: 
  • Budaya setempat Dalam hal ini mencakup segala aturan, norma, adat dan budaya yang berkembang di dalamnya. 
  • Ideologi yang berkembang dalam diri orangtua Orangtua yang mempunyai keyakinan dan ideologi tertentu cenderung untuk menurunkan kepada anak-anaknya dengan harapan bahwa nantinya nilai dan ideologi tersebut dapat tertanam dan dikembangkan oleh anak dikemudian hari.
BEBERAPA CARA MENDIDIK ANAK YANG BAIK
  1. Adanya kekompakan orangtua dalam memiliki pola asuh yang akan diterapkan kepada anak.
  2. Berikanlah contoh yang baik kepada anak karena anak sangat peka dalam meniru sifat dan kelakuan dari orangtuanya.
  3. Dalam menjalankan pola asuh harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, situasi dan kemampuan yang dimiliki. 
  4. Agar anak dapat mandiri dan dihormati/dihargai masyarakat tentunya kedisiplinan tetap harus diutamakan dalam membimbing anak dari kecil hingga dewasa.
  5. Agar anak dapat menjadi orang yang saleh dan memiliki sikap perilaku agammis dan baik maka perlunya penanaman sejak dini agama dan moral yang baik kepada anak.
  6. Komunikasi dilakukan secara terbuka dan menyenangkan dengan batasan-  batasan tertentu agar anak terbiasa terbuka pada orangtua ketika ada hal      yang ingin disampaikan atau hal yang mengganggu pikirannya. 
  7. Hindari tindakan negatif pada anak seperti memarahi anak tanpa sebab.

DAMPAK DAN PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK 

Menurut Baumrind terdapat pengaruh jenis pola asuh orangtua terhadap anak diantaranya:

1. Pola asuh demokratis
Pola asuh demokratis dapat menghasilkan anak - anak yang mandiri, anak akan lebih mudah mengontrol diri, memiliki hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan memiliki jiwa koperatif yang tinggi terhadap orang-orang lain.

2. Pola asuh otoriter
Pola asuh otoriter  menghasilkan anak dengan karakteristik penakut, pendiam, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas,menarik diri, tertutup, tidak berinisiatif, dan gemar menentang, 

3. Pola asuh permisif
Pola asuh permisif  menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial.

4.Pola asuh penelantar
Pola asuh penelantaran menghasilkan anak-anak yang agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah, sering bolos dan bermasalah dengan   teman.


KESIMPULAN
  1. Pola asuh dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
  2. Kebudayaan dalam setiap daerah memengaruhi jenis pola asuh,   sehingga di setiap daerah memiliki pola asuh yang berbeda-beda.
  3. Kebudayaan asal orang tua mempengaruhi pola asuh orang tua     kepada anak nya, walaupun sebenarnya lingkungannya bukan berasal dilingkungan tersebut. Walaupun sudah dilingkungan baru dia masih menggunakan kebudayan tempat dia berasal dan menyaring kebudayaan yang baru. Terkadang ia menggunakan bahasa, pola asuh, dan lainnya dari daerah tempat ia berasal.
  4. Kebudayaan terus berkembang dalam setiap waktu sehingga pola asuh dalam kurun waktu zaman dahulu dengan sekarang tidak sama.
Sumber : www.kelasbintang.com

0 Response to "Jenis-jenis Pola Asuh dan Akibatnya Kepada Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel